Breaking News

Aneh, Pertalite di SPBU Sungai Liuk Cepat Habis, Warga Curiga Ada Permainan


suarakerinci.id, SUNGAIPENUH- Warga Kota Sungaipenuh kembali dibuat resah dengan cepat habisnya stok Pertalite di SPBU 24.371.19 Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit. Diduga, ada praktik permainan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di lokasi tersebut.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan bermotor dengan tangki berukuran besar yang berkali-kali mengisi Pertalite dalam sehari. Usai mengisi penuh, kendaraan tersebut kembali masuk antrean untuk membeli lagi. Pola ini menimbulkan dugaan kuat adanya kerja sama dengan pihak SPBU.

“Kalau motor tangkinya besar begitu jelas bukan untuk dipakai jalan, tapi ditampung. Mereka itu pelangsir,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Akibatnya, stok Pertalite di SPBU Sungai Liuk kerap kosong hanya dalam hitungan jam. “Baru buka pagi, sebelum Zuhur sudah habis. Kami yang butuh untuk kerja jadi kesulitan,” keluh Rahman, warga setempat.

Fenomena ini mengindikasikan adanya penyalahgunaan distribusi BBM subsidi. Pertalite yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kecil justru bocor ke tangan pelangsir untuk dijual kembali dengan harga lebih mahal.

Warga mendesak Pertamina dan aparat penegak hukum segera turun tangan. “Kalau tidak ada permainan di dalam, tidak mungkin bisa berkali-kali mengisi. Harus ada tindakan tegas,” tegas Rahman.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU maupun Pertamina belum memberikan keterangan resmi.

Untuk diketahui, sesuai aturan SPBU yang terbukti melayani pelangsir bisa dikenai sanksi berat. Sesuai kontrak kerja sama, Pertamina berwenang memberi peringatan, menghentikan pasokan, hingga pemutusan hubungan usaha (PHU).

Selain itu, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah diubah dengan UU Cipta Kerja melarang penyaluran BBM subsidi tidak sesuai peruntukan. Pelanggaran dapat berujung sanksi administratif maupun pidana, termasuk denda besar dan kurungan penjara.(qhy)