Breaking News

Bersama Pemprov, Dinas PUPR Kerinci Normalisasi Sungai yang Tertimbun Abu Vulkanik di Sungai Rumpun

Suarakerinci.id, KERINCI- Dalam upaya mengantisipasi tertimbunnya lahan pertanian oleh abu vulkanik Gunung Kerinci, di Desa Sungai Rumpun, Kecamatan Gunung Tujuh, Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Provinsi Jambi turun tangan.

Bupati Kerinci, Adirozal langsung memerintahkan BPBD menurunkan tim ke lokasi dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kerinci untuk membantu mengeruk atau menormalisasi Sungai yang tertimbun abu vulkanik Gunung Kerinci.

Kepala Dinas PUPR Kerinci, Maya Novefbri dikonfirmasi mengatakan pada Jum’at (20/1)  PU Kerinci sudah menurunkan alat ke lokasi untuk melakukan pengerukan atau normalisasi Sungai di Sungai Rumpun.

 “Sampai hari ini Senin (23/1) alat berat sudah empat hari bekerja disana, excavator yang diturunkan satu unit dengan panjang yang ditanggulangi 1 km yang terkena abu vulkanik,” katanya.

Dijelaskannya, pengerukan ini dilakukan untuk mengantisipasi aliran abu vulkanik yang dibawa arus sungai masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga.

“Pengerukan dimulai dari bagian bawah, sehingga abu vulkanik yang muncul tidak meningkat ke atas. Jika itu terjadi bisa lebih membahayakan kawasan pertanian, perkebunan, bahkan pemukiman masyarakat,” tutupnya.

Sedangkan Dinas PUPR Provinsi Jambi, belum lama ini juga sudah turun ke lokasi lahan sawah warga Sungai Rumpun yang tertimbun bekas abu Vulkanik Gunung Kerinci. Mereka merencanakan pembangunan kanal-kanal dan turab, agar alur abu vulkanik saat turun terbawa air tidak meluap ke lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman warga.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi, Yazzer Arafat mengatakan untuk program tahun 2023 sudah berjalan. Pengelolaan sungai dan sumber daya air (SDA) kewenangannya berada di pemerintah pusat, persisnya di Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI.

Kendati begitu, Yazzer meyakinkan bahwa Dinas PUPR Provinsi Jambi akan bersinergi dengan Dinas PUPR Kerinci dan BWSS VI, untuk mengantisipasi terjadinya banjir abu vulkanik yang dibawa arus sungai.

“Tahap awal kami akan membuat perencanaan dulu. Setelah itu kami akan membuat fisiknya, karena kita harus tahu dulu berapa volume-volume dan aliran keluar. Jangan sampai nanti pada pelaksanaan ternyata perencanaan yang dibuat keliru,” beber Yazzer.

Menurut Yazzer, rencana pembangunan itu bisa berjalan jika semua pihak bersinergi.

“Kami berharap pihak kabupaten melaksanakannya dulu. Nanti akan direkomendasikan oleh pihak balai. Dari hasil itu kita akan berbagi, kabupaten menangani apa, provinsi menangani apa, nanti akan saya sampaikan kepada pimpinan dan berkoordinasi dengan BWSS VI, sehingga akan ada program yang dilakukan khusus di daerah ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kades Sungai Rumpun, Herman dikonfirmasi membenarkan Dinas PUPR Kerinci dan Provinsi Jambi sudah turun ke areal sawah yang telah tertimbun abu vulkanik. “Dinas PU Provinsi Jambi dan BWSS VI sudah turun kelokasi, sekarang Dinas PU Kerinci bagian tanggab darurat sedang melakukan normalisasi sungai,” ujarnya.

Namun terkait dengan pembangunan Turab Sungai, Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air akan membahas di Provinsi. “Masyarakat Sungai Rumpun mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Pemprov Jambi dan Pemkab Kerinci serta semua pihak yang telah membantu dalam tanggap darurat Banjir bandang Abu Vulkanik akibat dari Erupsi Gunung Kerinci mudah mudahan areal persawahan dan kebun masyarakat dapat di mamfaatkan walau mungkin dengan alih fungsi,” sebutnya.

Herman menambahkan dari hasil tinjauan  Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Asraf dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kerinci, Radium Khalis, jika sudah normalisasi sungai dan kering, areal tersebut bisa di tanami jagung dan palawija. “Sampai saat ini sudah banyak masyarakat yang berdatangan ingin melihat bagaimana bentuknya bekas banjir yang telah menjadi Permadani Vulkanik dari Erupsi itu,” pungkasnya.(qhy)