Aksi Penghadangan Blusukan di Koto Baru Berujung Jatuhnya Korban Luka, Ini Kata Fikar dan Yos
Suarakerinci.com, SUNGAIPENUH-Paslon Walikota dan Wakilwalikota Sungai Penuh, Fikar Azami dan Yos Adrino angkat bicara, Pasca penghadangan yang dialami Paslon Walikota dan Wakil Walikota, Fikar Azami-Yos Adrino di Kecamatan Koto Baru, Kamis (12/11).
Calon Wali Kota Sungai Penuh, Fikar Azami mengecam keras aksi penghadangan di Kecamatan Koto Baru oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menyebabkan jatuhnya banyak korban dari simpatisan dan pendukung Fikar - Yos, akibat dari serangan lemparan batu.
Tidak tinggak diam Paslon dengan Visi Kota Sungai Penuh Madani ini berharap semoga tersebut menjadi kejadian terakhir, sehingga tidak ada korban lagi lagi. Fikar - Yos juga berharap aparat keamanan dapat mengusut tuntas dan menindak tegas semua pelaku kekerasan yang telah mencoreng demokrasi.
"Marilah kita berdemokrasi dengan bijak dan penuh kedewasaan. Demokrasi tidak perlu dihadapi dengan kekerasan, biarkan masyarakat menentukan pilihannya sendiri jangan diintimidasi,"ungkapnya
Dikatakannya, untuk tim dan simpatisan seluruh calon, silahkanlah mengkampanyekan calon masing -masing dengan cara yang terhormat, tanpa harus mencaci maki dan tanpa harus bertindak premanisme.
"Kita semua bersaudara apapun suku, agama dan asal kita, kita semua adalah masyarakat Kota Sungai Penuh. Kami mengajak seluruh masyarakat, mari kita ciptakan pilkada yang aman dan damai," tegasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota, Yos Adrino juga menyayangkan penghadangan yang berujung kontak fisik tersebut. Menurutnya, dalam berdemokrasi dan suksesi pilkada, kampanye sudah diatur oleh UU. Dengan adanya penghadangan di Kecamatan Koto Baru dan tempat lain, dirinya menilai sangat tidak etis dalam berpolitik.
“Kita tetap menghimbau kepada semua simpatisan Fikar-Yos tidak mengikuti cara yang demikian. Itu sudah terbukti, saat paslon nomor urut 1 berkampanye di kecamatan atau desa basis Fikar-Yos aman-aman saja dan tidak ada penghadangan,” ungkapnya.
Seperti di Kecamatan Sungai Bungkal, Kecamatan Kumun Debai, Kecamatan Sungai Penuh, masyarakat bisa melihat aman-aman saja dan tidak ada penghadangan sama sekali. Termasuk di Kecamatan Tanah Kampung, juga belum terjadi penghadangan,” sambung Yos.
Begitupun dengan Pesisir Bukit, dirinya memiliki hubungan darah dengan Pesisir Bukit, karena kakeknya berasal dari Pesisir Bukit, yakni H Muchtaruddin gelar Depati Mandaro Gedang (nyantan gdea). Oleh sebab itu, dia tidak percaya jika masyarakat Pesisir Bukit berbuat begitu (penghadangan,red), pasti ada oknum yang sengaja memprovokasi dan memanfaatkan situasi untuk penghadangan terhadap Fikar-Yos.
“Saat kita blusukan dan bertemu dengan masyarakat Koto Bento, Koto Tengah dan Koto Lolo, semua masyarakat menyambut baik kedatangan kami untuk bersilaturrahmi. Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang bermaksud untuk memprovokasi dan merusak tatanan sosial ditengah masyarakat,” sebutnya.(per)