Kurang Hati-Hati, Kerinci Bakal Mengalami Kelangkaan Casiavera
Suarakerinci.com, KERINCI-Pasca telah disertifikasinya Casiavera asal Kabupaten Kerinci, memberikan dampak pada kenaikan harga Casiavera di Kerinci. Kondisi ini membuat masyarakat secara monoton dan berbondong-bondong memanen dan menjual casiavera miliknya.
Meski menguntungkan masyarakat, namun pasca kondisi yang kemungkinan bisa jadi membuat Kerinci yang terkenal dengan lumbung casiavera bakal mengalami kelangkaan tanaman produktif yang berumur lama tersebut.
Salah seorang ekonom muda kerinci, Arif mengatakan sebelumnya hutan di Kerinci dipenuhi tanaman casiavera, beberapa diantsrsnya diwilayah Gunung Raya, Bukit Kerman hingga Batang Merangin. pasca harganya meroket masyarakat tani Kerinci berbondong-bondong menjual casiavera.
"Ini bisa kita lihat, di hutan hanya ditumbuhi kayu tua, sedangkan di kebun yang dikelola petani lebih memilih menanam Kopi. Jarang lagi bisa dilihat casiavera yang ditandai dengan dedaunannya yang berwarna kemerahan,"ungkapnya.
Kondisi yang demikian, lanjutnya sangat mencemaskan mengingat Kerinci merupakan lumbung casiavera berkualitas, bisa jadi nantinya tanaman casiavera langka di Kabupaten Kerinci.
"Parahnya lagi, umur atau masa panennya Puluhan Tahun membuat petani yang sebelumnya telah memanen casiaveranya enggan menanam casiavera lagi. Ini pernah terjadi, dimana dilahan perkebunan Kerinci yang cukup teekenal dengan cengkeh dahulu, sekarang tidak lagi,"jelasnya.
Atas kondisi yang demikian, sarjana muda kehuranan Kerinci, Voki mengharapkan petani di Kerinci jangan terlalu monoton memanfaatkan kenaikan harga memanen habis casiaveranya, yang justru merugikan petani nantinya.
"Casiavera merupakan tanaman yang mudah bertunas, untuk itu petani bisa memanfaatkannya, sebelum memanen casiaveranya tunggu sampai tunas baru dari casiavera tersebut sudah berumur beberapa tahun, agar ada penggantinya,"pintanya.(per)
Meski menguntungkan masyarakat, namun pasca kondisi yang kemungkinan bisa jadi membuat Kerinci yang terkenal dengan lumbung casiavera bakal mengalami kelangkaan tanaman produktif yang berumur lama tersebut.
Salah seorang ekonom muda kerinci, Arif mengatakan sebelumnya hutan di Kerinci dipenuhi tanaman casiavera, beberapa diantsrsnya diwilayah Gunung Raya, Bukit Kerman hingga Batang Merangin. pasca harganya meroket masyarakat tani Kerinci berbondong-bondong menjual casiavera.
"Ini bisa kita lihat, di hutan hanya ditumbuhi kayu tua, sedangkan di kebun yang dikelola petani lebih memilih menanam Kopi. Jarang lagi bisa dilihat casiavera yang ditandai dengan dedaunannya yang berwarna kemerahan,"ungkapnya.
Kondisi yang demikian, lanjutnya sangat mencemaskan mengingat Kerinci merupakan lumbung casiavera berkualitas, bisa jadi nantinya tanaman casiavera langka di Kabupaten Kerinci.
"Parahnya lagi, umur atau masa panennya Puluhan Tahun membuat petani yang sebelumnya telah memanen casiaveranya enggan menanam casiavera lagi. Ini pernah terjadi, dimana dilahan perkebunan Kerinci yang cukup teekenal dengan cengkeh dahulu, sekarang tidak lagi,"jelasnya.
Atas kondisi yang demikian, sarjana muda kehuranan Kerinci, Voki mengharapkan petani di Kerinci jangan terlalu monoton memanfaatkan kenaikan harga memanen habis casiaveranya, yang justru merugikan petani nantinya.
"Casiavera merupakan tanaman yang mudah bertunas, untuk itu petani bisa memanfaatkannya, sebelum memanen casiaveranya tunggu sampai tunas baru dari casiavera tersebut sudah berumur beberapa tahun, agar ada penggantinya,"pintanya.(per)