Dalam Sekejap, Jalan Batas Kota Sungai Penuh dan Kerinci di Pancuran Tiga Terendam Banjir
Suarakerinci.com, KERINCI-Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang berlangsung tidak terlalu lama, mengakibatkan jalan batas kota antar Desa Pancuran Tiga Kecamatan Keliling Danau dengan Desa Sandaran Galeh Kota Sungai Penuh terendam banjir.
Pantauan www.suarakerinci.com, banjir merendam jalan yang dalam kondisi rusak yakni dari Pintu Gerbang Kota Sungai Penuh sampai ke Simpang Debai. Banjir terjadi dikarenakan hujan yang mengguyur sekitar pukul 18.00 wib hingga pukul 19.00 wib, Selasa (17/4).
Kondisi tersebut mengakibatkan jalan terendam, sehingga membuat pengguna jalan kewalahan melalui jalan tersebut pada hujan deras tersebut."Dijalan itu banyak lubang besar yang menganga, alhasil bisa saja membuat kendaraan rusak dan bisa jadi kecelakaan,"sebut Riza salah seorang pengguna jalan.
Tidak hanya pengguna jalan saja, banjir yang menerjang jalan akibat luapan air drainase juga memaksa para pemilik rumah dan petani yang lahan sawahnya disekitar lokasi jalan harus turun di hujan lebat untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
"Air yang menerjang sekaligus mrmbawa sejumlah sampah, terpaksa kami keluar rumah jangan sampai air masuk ke lahan sawah. Karena tanaman padi yang baru selesai kami tanam bisa menjadi rusak, kami harap perhatian pemerintah untuk mengantisipasi permasalahan ini,"terangnya.(ade)
Pantauan www.suarakerinci.com, banjir merendam jalan yang dalam kondisi rusak yakni dari Pintu Gerbang Kota Sungai Penuh sampai ke Simpang Debai. Banjir terjadi dikarenakan hujan yang mengguyur sekitar pukul 18.00 wib hingga pukul 19.00 wib, Selasa (17/4).
Kondisi tersebut mengakibatkan jalan terendam, sehingga membuat pengguna jalan kewalahan melalui jalan tersebut pada hujan deras tersebut."Dijalan itu banyak lubang besar yang menganga, alhasil bisa saja membuat kendaraan rusak dan bisa jadi kecelakaan,"sebut Riza salah seorang pengguna jalan.
Tidak hanya pengguna jalan saja, banjir yang menerjang jalan akibat luapan air drainase juga memaksa para pemilik rumah dan petani yang lahan sawahnya disekitar lokasi jalan harus turun di hujan lebat untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
"Air yang menerjang sekaligus mrmbawa sejumlah sampah, terpaksa kami keluar rumah jangan sampai air masuk ke lahan sawah. Karena tanaman padi yang baru selesai kami tanam bisa menjadi rusak, kami harap perhatian pemerintah untuk mengantisipasi permasalahan ini,"terangnya.(ade)
 |
| Kondisi jalan Batas Kota Saat hujan |
.jpeg)
