Kerusakan Jalan Kian Parah, Warga Sebut Jalan Renah Pemetik Hanya Jadi Jualan Politik Semata
Kondisi ini sangat ironis, mengingat jalan Renah Pemetik merupakan akses utama bagi warga untuk mobilisasi dan mengangkut hasil perkebunan. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda nyata dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.
Warga menilai, pemerintah terkesan lamban menangani persoalan ini. Padahal, setiap momentum kampanye politik, jalan Renah Pemetik selalu dijadikan bahan janji manis oleh para calon wakil rakyat maupun kepala daerah.
“Dari dulu jalan ini selalu dijanjikan mau diperbaiki. Tapi sampai sekarang tetap saja rusak. Kalau sudah dekat pemilu, baru ramai dibicarakan,” ungkap Soni salah satu warga petani setempat.
Masyarakat berharap, pemerintah daerah dan para wakil rakyat benar-benar memperhatikan kondisi jalan tersebut, bukan sekadar menjadikannya komoditas politik saat masa kampanye tiba.
"Pak Bupati hingga Pak Gubernur Jambi juga pernah bermalam di Renah Pemetik, tahu kondisi jalan tersebut. Katanya mau dibantu perbaikannya, semoga saja tidak hanya janji manis belaka dan cepat terealisasi,"katanya.
Menurutnya sejauh ini, Pemkab Kerinci melalui Dinas PUPR Kerinci telah beberapa kali melakukan penimbunan dan pengeresan, tapi itu hanya bersifat sementara.
"Kita berharap Pemrov Jambi juga ikut berperan membantu, dalam perbaikan jalan Renah Pemetik ditengah keterbatasan anggaran Pemkab Kerinci saat ini. Tujuan Akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produktivitas Pertanian Kerinci dan Jambi,"tegasnya.(qhy)
 

 
 
 
 
 
.jpeg) 
.jpeg) 
 
 
 
