'Kado Spesial' Aliansi Mahasiswa bagi Pemkot dan DPRD Sungai Penuh, Gelar Aksi Kritisi Kinerja Pemkot Sungai Penuh
Suarakerinci.id, SUNGAIPENUH - di Hari Ulang Tahun ke 15, Rabu (18/11), Pemerintah Kota Sungai Penuh dibawah pimpinan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dan Alvia Santoni serta Anggota DPRD Kerinci mendapat 'Kado Spesial' dari Aliansi Cipayung dan aliansi Mahasiswa Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Kedua Aliansi Mahasiswa tersebut mengepung dan menggelar aksi massa di Kantor DPRD Sungai Penuh, saat pelaksanaan Sidang paripurna Istimewa dalam rangka HUT Sungai Penuh ke 15 tengah digelar.
Dalam aksinya Ratusan Mahasiswa tersebut mengkritisi kinerja Walikota dan Wakil Walikota Sungaipenuh, sekaligus mendesak Kejaksaan Negeri Sungai Penuh untuk menyelesaikan kasus dugaan korupsi di Kota Sungai Penuh.
Dalam orasi koorlap menyampaikan beberapa tuntutan yakni meminta kepada Pemerintah Kota Sungaipenuh mengevaluasi diri sudah sejauh mana berjalannya pembangunan dan sudah terealisasi sampai dimana visi misi kota sungai penuh pada masa periode Maju Berkeadilan.
"Hal ini beranjak hasil dari kepedulian mahasiswa terhadap Kota Sungai Penuh dengan melakukan diskusi dan pengkajian serta melihat secara langsung keadaan masyarakat dan yang paling mendominasi adalah KERESAHAN. Dapat dinilai bahwa PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH GAGAL dalam mewujudkan Visi MAJU BERKEADILAN," katanya.
Kami minta kepada Pemkot Sungaipenuh mengusut tuntas Permasalahan Sampah Kota Sungai Penuh yang meresahkan masyarakat (TPS3R dan TPA) dan meminta Kejari untuk menyelesaikan kasus – kasus secara Konkrit dan Profesional.
Kemudian, Mahasiswa meminta mengawal Problema Kepemilikan SPBU Kumun dan penegasan penempatan Parkir, karena masih banyak di temukan parkir liar dan tarif yang tidak sesuai dengan Perda Kota Sungai Penuh No 2 Tahun 2016
"Kita minta adanya peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib dan usut tuntas Permasalahan Rumah Sakit A. BAKRI," sebutnya.
Selain itu, ratusan mahasiswa juga menyebutkan bahwa tindakan Razia yang dinilai tidak lagi menertibkan tetapi sudah meresahkan masyarakat dan tidak sesuai dengan PP No 80 tahun 2012
"Penertiban pada tempat hiburan yang ada di Sungaipenuh yang telah meresahkan masyarakat," tutupnya.
Pada saat menggelar aksi massa suasana sempat tegang, antara pihak keamanan dengan pihak Demontrans.(qhy)