Breaking News

Usai Viral di Medsos, Akhirnya Klaim Biaya Ambulan Pasien BPJS RSUD MHAT Sungai Penuh Dibayar

Kas 'Kosong' Jadi Tranding Topic

Suarakerinci.id, SUNGAIPENUH- Belum selesai permasalahan 12 Dokter yang tidak dipekerjakan, baru-baru ini sempat heboh di media sosial terkait klaim pembayaran Mobil Ambulan di RSUD MHAT Sungai Penuh bagi pasien BPJS.

Kondisi ini semakin mencoreng kinerja dari pihaj RSUD MHAT Sungai Penuh, bahkan beberapa waktu lalu sempat menjadi tranding topic kas RSUD MHAT Sungai Penuh "Kosong".

Informasi ini bermula akan adanya keluarga pasien yang memposting di FB terkait Prosedur dan Pelayanan dirumah sakit Mayjen H.A Thalib Sungai Penuh yang mempertanyakan haruskah dikenakan biaya kepada pasien yang mengunakan kartu BPJS dan KIS sebesar Rp 1.430.000 untuk pembayaran sewa Ambulance  untuk dirujuk ke Padang.

Akun FB atas nama Marasman tersebut juga menyebutkan salah seorang petugas uang tersebut bisa diklaim kembali dua sampai tiga hari.

Namun sudah hampir satu minggu lebih sampai sekarang belum ada kepastian uang tersebut akan dikembalikan ke pasien, padahal uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pasien di Padang.

"Ya, sempat viral beberapa waktu lalu. Kita hanya mempertanyakan tanggung jawab RSUD MHAT Sungai Penuh, setelah heboh baru beberapa waktu lalu uang kita dikembalikan,"ungkapnya.

Dirinya mengaku kecewa dengan pelayanan RSUD MHAT Sungai Penuh, pasalnya pada saat itu pihaknya selama lebih seminggu bolak-balik mendatangi RSUD MHAT Sungai Penuh. Salah seorang petugas sempat beralasan Kas sedang KOSONG.

Tidak hanya itu saja, dirinya masih ingat sekali diwaktu yang sama selesai usai  pembayaran Mobil ambulance RP 1.430.000 bukannya segera diberangkatkan, persiapan keluarga setelah magrib namun setelah lama menunggu pasien diberangkatkan  lebih kurang  jam 22.00 wib dengan alasan mobil ambulance belum sampai di sei penuh masih di Bangko.

"Kita juga sempat ditawarkan petugas  untuk memakai mobil ambulance umum/swasta yang terparkir di IGD rumah sakit dengan membayar uang Rp.2.300.00.
Kejadian tanggal 29 Maret 2023,"katanya.

Ketua LSM Reaksi Yudi meyakini tidak hanya seorang pasien saja yang diperlakukan demikian, pasalnya dirinya sudah menerima berbagai keluhan yang sama dari sejumlah pasien yang kesulitan mengklaim biaya Ambulan karena alasan RSUD MHAT Sungai Penuh Kas sedang Kosong

"Meski sekarang sudah dibayar, itupun karena telah viral. Bagaimana dengan pasien yang tidak berani memviralkan ini, bisa-bisa hilang saja uangnya nanti,"tegasnya.

Dirinya meminta kepada Pemkot Sungai Penuh untuk bisa lebih tegas kepada Manajemen RSUD MHAT Sungai Penuh, Agar pelayanan RSUD MHAT Sungai Penuh bisa membaik.

"Sekarang banyak warga Kerinci dan Sungai Penuh lebih memilih RS Swasta untuk berobat, meski harus membayar, karena pelayanan yang baik. Ini merusak citra RSUD MHAT Sungai Penuh yang diharapkan meningkat pelayanannya setelah pindah asset, tapi malah makin memprihatinkan,"sebutnya.(qhy)