Breaking News

Pekerjaan Drainase Tanjung Bajure Jln M Yamin Amburadul, Diduga Pracetak U Ditch Tidak Standar SNI

Suarakerinci.id, Sungaipenuh - Pekerjaan Pemasangan drainase pracetak (U-ditch) pada proyek drainase/trotoar jalan M. Yamin Amburadul. Pekerjaan ini dikerjakan oleh CV Sandora dengan nilai proyek Rp.1,59 M. Penawarannya juga mendekati HPS yaitu Rp.1,98 M. 

Pemasangan tidak menggunakan alat berat crane menyebabkan pasangan antar sambungan renggang dan tidak menyatu bahkan mengular, sehingga air yang mengalir didalam drainase merembes keluar. Begitu juga dengan drainase pracetak yang terpasang diduga tidak SNI. 

Kuatnya dugaan drainase tidak SNI karena tidak adanya merek dan stempel SNI dan asal pembuatan. Serta, material kerikil didraenase itu melebih standar SNI yaitu lebih dari 12,5 mm.

Agregat yang dibutuhkan adalah agregat kasar dan halus, dengan ukuran standar yang memenuhi SNI adalah 12,5 mm. Dalam melakukan proses penyaringan agregat dibutuhkan waktu selama 20 menit dengan pencucian yang dilakukan sampai lumpur pada bagian dalam sepenuhnya hilang.
Demikian juga dengan kadar air,  Air yang digunakan harus air bersih tanpa adanya unsur / campuran yang beresiko dapat merusak struktur beton yang akan dibentuk. Jadi anda bisa melihat ketetapan air yang bagus untuk produksi beton precast pada SNI 7974 : 2013.

"Dilihat dari lapangan, spesifikasi SNI tidak masuk sekali. Bentuk beton pracetak kasar, tidak ada merek dan terlihat tidak bersih. Sama seperti drainase lainnya di simpang lima dan dekat SMA 1 Sungai Penuh ," ujar Nadi Kusnadi dari LSM Reaksi. 

"Kerikil dari drainase pracetak itu banyak yang muncul dan ukuran batunya lebih dari 1,25 mm,
Kita minta, pekerjaan drainase ini dibongkar kembali dan diganti dengan yang SNI asli dan bukan SNI KW," katanya.

Kita minta pihak PUPR mberikan teguran terhadap pihak kontraktor pelaksana, agar bekerja sesuai perencana, Juknis dan RAB, kemudian kita juga berharap pihak pelaksana memperhatikan betul jenis pasir urug yang dipakai, ungkapnya.(Yd)