Breaking News

Kisruh Bantuan Induk Ikan Hias dan Bibit Ikan serta Pakan Terus Berlanjut, Yudi : Kita Akan Laporkan ke Aparat Hukum

Suarakerinci.id, KERINCI - Kisruh dugaan penyelewengan pemberian bantuan Induk Ikan Hias, Bibit Ikan Nila, BibitIkan Lele dan Pakan bagi kelompok tani kian menjadi sorotan. 

Setelah menjadi bahan perbincangan di DPRD Kerinci, kini permasalahan tersebut juga menjadi sorotan dari masyarakat Kabupaten Kerinci.

Bahkan, buntut dari permasalahan tersebut mewakili masyarakat, LSM Rakyat Anti Korupsi (Reaksi) menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan permasalahan tersebut kepada pihak hukum.

"Itukan bantuan untuk masyarakat melalui kelompok tani, untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat ditengah pandemi, masa mau di Mark Up juga," ucap Yudi, Ketua LSM Reaksi ( Rakyat Anti Korupsi).

Dijelaskannya, dalam pengalokasian bantuan tersebut diduga adanya unsur kesengajaan pengurangan induk ikan hias dari Dinas Perikanan dan Ketahan Pangan Kabupaten Kerinci kepada kelompok tani.

"Seharusnya jumlah yang diberikan 30 ekor induk ikan hias perkelompok, namun kelompok tani hanya menerima 10 ekor," bebernya.

Tidak hanya terkait jumlah saja, lanjutnya ukuran bantuan induk ikan hias juga diduga mark up. Hal ini terbukti dilapangan bahwa ukuran induk ikan hias berukuran sangat kecil, dan tidak layak dikatakan induk ikan. Serta, juga adanya dugaan pengurangan pakan yang diberikan untuk kelompok tani.

"Kita akan kawal ini, untuk itu kami meminta agar Kejari Sungai Penuh mengusut tuntas kasus ini. Jika dibiarkan, ini akan berkelanjutan," ungkapnya.

Jika pihak Kejari tidak merespon, maka dirinya akan laporkan ke yang lebih tinggi lagi yakni Kajati Jambi. "Kita siap turun lapangan menemui kelompok tani yang menerima bantuan, untuk lebih valid lagi," tegasnya.(yud)