Permasalahan Sampah di Sungai Penuh Dinilai Hanya Ceremonial Saja, TPST di RKE Mulai Luput Dari Perhatian
Suarakerinci.id, KERINCI- Seruan menggebu-gebu pemberantasan sampah di awal masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dan Alvia Santoni dinilai sejumlah pihak bersifat ceremonial saja.
Hal ini terbukti, hingga saat ini permasalahan sampah menjadi momok yang menakutkan yang terjadi di Kota Sungai Penuh. Bahkan, usaha untuk memanfaatkan TPST di RKE dinilai tinggal isapan jempol belaka.
"Pada awal masa jabatan ya sangat menggebu-gebu, bahkan Pak Wako dan Pak Wawako turun kesjumlah lokasi bergabung bersama warga atasi masalah sampah. Tapi kini, usaha tersebut hari demi hari kulai diacukan, bahkan permasalahan sampah di sungai Penuh mulai mengkhawatirkan,"ungkap Andi saalah seorang warga.
Sebelumnya, lanjutnya pemerintah Kota sungai Penuh terlihat sangat tegas dalam mengatasi permasalahan sampah, bahkan pemerintah desa digerakkan untuk mengatasi permasalahan sampah.
"Pada awal-awalnya pemerintah desa sibuk aktifkan kendaraan roda tiga mengangkut sampah, tapi sekarang di beberapa desa roda tiga sama sekali tidak aktif, alhasil sampah milik warga mulai menumpuk beberapa titik jalan di wilayah Kota Sungai Penuh,"tegasnya
Tidak hanya disitu saja, lanjutnya permasalahan TPST di RKE yang menjadi solusi permasalahan sampah di Sungai Penuh juga tidak kunjung ada perkembangan, bahkan pada tahun APBD Murni tahun 2021 hingga tahun APBD perubahan tidak ada pengajuan anggaran urntuk pembangunan TPST.
"Tidak ada anggaran untuk TPST, bahkan hingga anggaran perubahan 2021. Entah kalau pada APBD Murni 2022 nantinya,"singkatnya.(per)