Konfirmasi Soal Proyek Irigasi, Wartawan Nyaris Dikeroyok Pejabat Dinas PUPR Sungai Penuh dan Staf
Suarakerinci.com, SUNGAIPENUH- Perlakuan dan tindakan tidak menyenangkan terhadap salah seorang wartawan Liputan Kota Sungai Penuh kembali terjadi, kali ini dialami M salah seorang wartawan Harian Jambi yang diduga dibentak dan nyaris di keroyok.
Ironisnya, perlakuan tidak menyenangkan ini diduga dilakukan oknum pejabat, yang tidak lain adalah Kabid Bina Marga Dinas PUPR Sungai Penuh beserta para stafnya.
Insiden ini terjadi Jumat (20/12) saat M yang profesinya sebagai jurnalis mencoba mengklarisifikasikan kelanjutan pembangunan proyek irigasi di depan rumahnya. Namun bukannya jawaban yang didapat dari Kabid Bina Marga PUPR Sungai Penuh, justru mendapat bentakan dan nyaris dikeroyok sang kabid beserta stafnya.
"Saya ke Kantor Dinas PUPR Sungai Penuhmrmpertanyakan kepada pihak Bina Marga soal irigasi didepan rumahrsaya, sampai di Dinas PUPR saya bertemu PPTKnya, dia mengaku baru tahu tahu setelah di opname,"ungkap Korban M.
Selain PPTK, M juga menyampaikan permasalahan itu ke Kabid Bina Marga untuk menanyakan kapan penambahan volume proyek irigasi tersebut.
"Pada saat yang sama sang kabif langdung marah, dia langsung menjawab tanyak ke Pak Kadis PUPR, bahkan pada saat itu pak oabid juga mengatakan perhitungan volume bukan urusan awak (kamu), ado tahu caro ngitung volume,"katanya
Lantaran tidak mendapat jawaban, lanjutnya dirinya sempat menyampaikan akan menyelesaikan pembangunan irigasi dengan dana pribadi saja. Seketika Kabid Bina Marga makin emosi dan menghempas gelas juice yang tengah diminumnya.
"Tidak hanya Kabid itu saja para stafnya turun mengejar saya,"jelasnya.
Sementara itu,aktivis senior Kerinci M Sidik membenarkan kejadian Dua pejabat Dinas PUPR Kota Sungai penuh beserta Staf mengejar oknum Waratawan Inisial 'M' hingga keluar pekarangan Dinas PU.
"Saya melihat sendiri sejumlah pegawai dan Pejabat Dinas PUPR Kota Sungai Penuh berlarian mengejar salah satu wartawan dengan penuh emosi.Dan juga saya siap bersaksi nantinya apabila kejadian ini dilaporkan,"ungkap M Sidik.(per)
Ironisnya, perlakuan tidak menyenangkan ini diduga dilakukan oknum pejabat, yang tidak lain adalah Kabid Bina Marga Dinas PUPR Sungai Penuh beserta para stafnya.
Insiden ini terjadi Jumat (20/12) saat M yang profesinya sebagai jurnalis mencoba mengklarisifikasikan kelanjutan pembangunan proyek irigasi di depan rumahnya. Namun bukannya jawaban yang didapat dari Kabid Bina Marga PUPR Sungai Penuh, justru mendapat bentakan dan nyaris dikeroyok sang kabid beserta stafnya.
"Saya ke Kantor Dinas PUPR Sungai Penuhmrmpertanyakan kepada pihak Bina Marga soal irigasi didepan rumahrsaya, sampai di Dinas PUPR saya bertemu PPTKnya, dia mengaku baru tahu tahu setelah di opname,"ungkap Korban M.
Selain PPTK, M juga menyampaikan permasalahan itu ke Kabid Bina Marga untuk menanyakan kapan penambahan volume proyek irigasi tersebut.
"Pada saat yang sama sang kabif langdung marah, dia langsung menjawab tanyak ke Pak Kadis PUPR, bahkan pada saat itu pak oabid juga mengatakan perhitungan volume bukan urusan awak (kamu), ado tahu caro ngitung volume,"katanya
Lantaran tidak mendapat jawaban, lanjutnya dirinya sempat menyampaikan akan menyelesaikan pembangunan irigasi dengan dana pribadi saja. Seketika Kabid Bina Marga makin emosi dan menghempas gelas juice yang tengah diminumnya.
"Tidak hanya Kabid itu saja para stafnya turun mengejar saya,"jelasnya.
Sementara itu,aktivis senior Kerinci M Sidik membenarkan kejadian Dua pejabat Dinas PUPR Kota Sungai penuh beserta Staf mengejar oknum Waratawan Inisial 'M' hingga keluar pekarangan Dinas PU.
"Saya melihat sendiri sejumlah pegawai dan Pejabat Dinas PUPR Kota Sungai Penuh berlarian mengejar salah satu wartawan dengan penuh emosi.Dan juga saya siap bersaksi nantinya apabila kejadian ini dilaporkan,"ungkap M Sidik.(per)