Usaha Rumahan Telur Asin di Koto Majidin Kian Berkembang
Suarakerinci.com, KERINCI- Usaha Rumah tangga Pembuatan Telor Asin kini sedang tumbuh dan berkembang pesat di Kabupaten Kerinci, khususnya di Desa Koto Majidin yang dikenal sebagai sentra peternak Itik di Provinsi Jambi.
Usaha pembuatan telor asin dengan bahan baku utama telor itik tersebut merupakan upaya mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki.
Dimana hampir mayoritas masyarakat Koto Majidin disamping berprofesi sebagai petani padi sawah juga merupakan peternak itik.
Usaha Telor Asin di Koto Majidin mulai berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun usaha untuk menambah pendapatan keluarga ditengah terus berkurangnya luasan areal pertanian.
"Kita ingin menambah nilai dari telor itik yang kita miliki, kalau dijual perbutirnya hanya dapat sekitar dua ribu rupiah, tapi kalau diolah menjadi Telur Asin kita bisa menjual tiga ribu rupiah sampai lima ribu rupiah per butirnya," papar Toni Candra salah seorang pelaku usaha Telor Asin di Koto Majidin.
Dia berharap, usaha pembuatan Telor Asin bisa terus berkembang menjadi usaha sampingan setiap keluarga yang hasilnya bisa meningkatkan kesejahteraan.
Sebab itu, dia meminta ada pendampingan atau pelatihan untuk meningkatkan wawasan masyarakat sekaligus mencari simpul pemasaran demi kelancaran usaha.
"Agar bisa maju tentu harus ada pelatihan tentang teknik produksi yang baik, mulai dari cita rasa, kemasan dan pemasaran," ujar pria yang akrab di sapa TC ini. (adv/seb)
Usaha pembuatan telor asin dengan bahan baku utama telor itik tersebut merupakan upaya mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki.
Dimana hampir mayoritas masyarakat Koto Majidin disamping berprofesi sebagai petani padi sawah juga merupakan peternak itik.
Usaha Telor Asin di Koto Majidin mulai berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun usaha untuk menambah pendapatan keluarga ditengah terus berkurangnya luasan areal pertanian.
"Kita ingin menambah nilai dari telor itik yang kita miliki, kalau dijual perbutirnya hanya dapat sekitar dua ribu rupiah, tapi kalau diolah menjadi Telur Asin kita bisa menjual tiga ribu rupiah sampai lima ribu rupiah per butirnya," papar Toni Candra salah seorang pelaku usaha Telor Asin di Koto Majidin.
Dia berharap, usaha pembuatan Telor Asin bisa terus berkembang menjadi usaha sampingan setiap keluarga yang hasilnya bisa meningkatkan kesejahteraan.
Sebab itu, dia meminta ada pendampingan atau pelatihan untuk meningkatkan wawasan masyarakat sekaligus mencari simpul pemasaran demi kelancaran usaha.
"Agar bisa maju tentu harus ada pelatihan tentang teknik produksi yang baik, mulai dari cita rasa, kemasan dan pemasaran," ujar pria yang akrab di sapa TC ini. (adv/seb)
 |
| Prosesi pembuatan Telur Asin |
.jpeg)
