Breaking News

Iwan Pelani : Pilkada Kerinci Bagian Dari Proses Perubahan Demokrasi dengan Biaya dan Kemungkinan Resiko Sosial yang Tinggi

Suarakerinci.com, KERINCI-Tokoh Muda Kerinci Hilir yang juga merupakan Anggota DPRD Kerinci dari Partai PAN, Iwan Pelani menguraikan tentang penjelasan dari pelaksanaan Pilkada tahun 2018 yang berpayung hukum pada UU Nomor 32 tahun 2004.

Menurutnya Pelaksanaan Pilkada merupakan bagian dari proses perubahan demokrasi dengan biaya dan kemungkinan resiko sosial yang tinggi. Hal ini terbukti jelang Pilkada Kerinci, sudah mulai terlihat tanda-tanda reaistensi Sosial Politik, mulai teedengar diantara calon Bupati yang masih mempunyai dendam dan swntiment politik di masa lalu dengan calon lainnya.

"Kondisi ini dapat berdampak pada terhambatnya demokrasi yang baik,"ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya kekhawatiran lainnya adalah adanya tipikal pemilih yang berbeda di Kerinci, ada tiga kategori pemilih disetiap pelaksanaan Pemilu, yakni pemilih ideologis yang konsisten terhadap pilihan calon atau Partainya, pemilih pragmatis yang memilih jika aspirasinya terpenuhi dan terakhir jenis pemilih transaksional, calon Bupati maupun Caleg dipilih berdasarkan transaksi yang dijalankan.

"Faktor inilah yang dapat memicu persaingan semakin panas, hal ini perlu dirubah dengan cara membangun kemauan untuk sadar berkorban demi persatuan dan nasionalisme sebagai Warga yang bertanggung jawab dan amanah. Langkahnya dengan memberikan teladan, bagaimana berkompetisi yang sehat, Fair dan sportif kepada simpatisan dan masyarakat,"sebutnya.

Dijelaskannya, Pemilihan Bupati Kerincu merupakan agenda lima tahunan yang merupakan mekanisme demokrasi yang merupakan proses untuk tujuan menghasilkan pemimpin darah yang refresentatif dan bukan ajang perebutan kekuasaan atau kepentingan semata.

Dalam hal ini, seluruh calon bupati dan simpatisannya tidak mengembangkan budaya politik Individualistik, dengan menganggap jabatan Bupati hanya menjadi suatu cara individu agar dapat memperbaiki status dirinya dan ekonominya.

"Oleh karena itu, ketika kita yang maju menjadi Bupati tiba-tiba di fitnah, dicaci, dimaki dan dihina tetaplah bersikap meneladani. Mari kita sama-sama meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW, dengan melakukan Amal Ma'ruf Nahi Mungkar untuk masyarakat Kerinci,"jelasnya.(per)


Tokoh Muda Kerinci, Iwan Pelani