7 Tahun Ronti Terkapar Sakit, Keluarga Harapkan Bantuan Pemerintah dan Warga untuk Pengobatan
Suarakerinci.com, KERINCI-Nasib malang dialami Ronti Desmalisa (27), warga desa Koto Lua, Kecamatan Siulak Mukai yang harus terkapar lemah selama tujuh tahun karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
Menurut orang tua dari Ronti, Hermaili mrngakui kondisi anak sulungnya tersebut telah sakit sejak umur 20 tahun. Hingga saat ini kondisi dari Ronti terus memburuk, kini Ronti masih dirawat di Rumah sakit Umum Daerah MHAT Kerinci, tepatnya di Ruangan Infrksi kelas tiga Asoka.
"Kini Ronti masih dirawat di rumah sakit, kondisinya terus memburuk bahkan sudah tidak bisa berjalan lagi,"ungkapnya.
Dikatakannya, selama tujuh tahun belakangan ini berbagai usaha telah dilakukan pihaknya untuk mengobati anak sulung dari dua bersaudara tersebut. Bahkan dia sudah membawa Ronti ke luar daerah mulai dari Jambi, Bukit Tinggi untuk pengobatan dari Ronti.
"Kini kita tidak punya apa-apa lagi, saya sudah ke malaysia cari uang. Sawah dan ladang sudah saya jual, kini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya jadi buruh tani,"jelasnya.
Saat ini, lanjutnya hanya uluran tangan dari dermawan dan Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk pengobatan anaknya. Pasalnya pihak keluarga sudah tidak punya apa-apa lagi.
"Kami harap uluran tangan untuk operasinya ke Jakarta, saat ini kondisi ronti sudah semakin parah, bahkan sudah seminggu ini tidak makan,"sebutnya.(per)
Menurut orang tua dari Ronti, Hermaili mrngakui kondisi anak sulungnya tersebut telah sakit sejak umur 20 tahun. Hingga saat ini kondisi dari Ronti terus memburuk, kini Ronti masih dirawat di Rumah sakit Umum Daerah MHAT Kerinci, tepatnya di Ruangan Infrksi kelas tiga Asoka.
"Kini Ronti masih dirawat di rumah sakit, kondisinya terus memburuk bahkan sudah tidak bisa berjalan lagi,"ungkapnya.
Dikatakannya, selama tujuh tahun belakangan ini berbagai usaha telah dilakukan pihaknya untuk mengobati anak sulung dari dua bersaudara tersebut. Bahkan dia sudah membawa Ronti ke luar daerah mulai dari Jambi, Bukit Tinggi untuk pengobatan dari Ronti.
"Kini kita tidak punya apa-apa lagi, saya sudah ke malaysia cari uang. Sawah dan ladang sudah saya jual, kini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya jadi buruh tani,"jelasnya.
Saat ini, lanjutnya hanya uluran tangan dari dermawan dan Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk pengobatan anaknya. Pasalnya pihak keluarga sudah tidak punya apa-apa lagi.
"Kami harap uluran tangan untuk operasinya ke Jakarta, saat ini kondisi ronti sudah semakin parah, bahkan sudah seminggu ini tidak makan,"sebutnya.(per)