Aneh, Kontraktor Lama Dengan Track Record Buruk Kembali Menangi Tender Proyek Bandara Depati Parbo
Kondisi ini sangat ironis, mengingat pihak ketiga selaku pelaksana yang merupakan salah seorang Kontraktor Besar di Kerinci juga pernah melaksanakan kegiatan pembangunan di Bandara Depati Parbo sebelumnya, bahkan pekerjaannya menuai banyak kritikan dalam hal pekerjaannya dan dinilai asal jadi.
menariknya, pada tahun ini pihak ketiga tersebut kembali memenangi proyek pembangunan di Bandara Depati Parbo dengan nilai Milyaran Rupiah tersebut .
“Track record buruk seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan rekanan. Kalau tidak ada pembenahan nyata, kita hanya mengulang kegagalan yang sama,” ungkap Yudi salah seorang warga Kerinci.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jamtosc Kerinci - Sungai Penuh, Ikshan Muchlisien mempertanyakan proses tender yang dinilai minim transparansi serta lemahnya evaluasi terhadap rekam jejak penyedia jasa.
"Bagaimana mungkin kontraktor dengan catatan buruk bisa kembali diberi kepercayaan untuk proyek strategis di bandara? Ini menunjukkan lemahnya sistem evaluasi dan potensi konflik kepentingan," ujarnya.
Dirinya meminta pihak Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk turun langsung melihat pekerjaan pada tahun sebelumnya yang dikerjakan oleh kontraktor yang sama.
"Lihat saja sekarang, pekerjaan pagar dan drainase yang dikerjakan asal jadi dengan material jauh dari standar," katanya.(qhy)