Breaking News

Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Model Pembelajaran Webbed Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh : Febbi Rahmadani, S.Pd & Nisa Cantika Fitri, S.Si 

Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika 2023 Universitas Negeri Padang

Suarakerinci.id, ArtikelPendidikan di Indonesia saat ini menerapkan kurikulum tahun 2013. Kurikulum merupakan bagian penting dari kegiatan pendidikan sehingga memiliki fungsi utama sebagai pedoman dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran (Kurniasari, 2017; Maulida et al., 2015; Veronika et al., 2013). Kurikulum merdeka menekankan proses pembelajaran pemenuhan kebutuhan dan karakteristik pada peserta didik tentunya akan memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk berkembang sesuai potensi, minat, dan bakatnya. 

Apalagi dalam implementasi kurikulum merdeka dijenjang SMA bentuk lainnya mengacu pada struktur kurikulum. Dalam kondisi yang sangat dinamis ini diperlukan transformasi pembelajaran untuk perbaikan mutu pendidikan indonesia, seperti halnya pembaharuan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan menetapkan kebijakan baru, yakni merdeka belajar. Merdeka belajar dibuat untuk mengubah konsep pembelajaran yang pada awalnya berpatokan pada pendidik menjadi sistem pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Merdeka merupakan sesuatu yang memberikan simbol tentang sesuatu yang bebas dan tidak terikat, sehingga merdeka belajar dapat diartikan suatu kebebasan bagi anak didik untuk belajar dan memperoleh apa yang menjadi minat bakatnya serta kemampuan yang ingin dimiliki serta dikembangkan berdasarkan kemauannya. Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang membangun pemahaman tentang pemanfaatan teknologi diera digitalisasi, meskipun pendidikan karakter yang diutamakan sebagai hasil dari penerapan kurikulum merdeka belajar bukanlah hal baru melainkan pendidikan karakter yang telah lama diterapkan hanya saja tidak dispesifikkan kedalam satu sudut pandang seperti karakter pancasila. 

Merdeka belajar memiliki prinsip yang serupa dengan aliran humanistik yang mengartikan bahwa anak didik sebagai subjek pembelajaran yang dapat berkembang karena memiliki potensi fitria dari dalam dirinya serta proses pembelajaran didasari oleh rasa kemauan untuk memperoleh hasil belajar yang ingin dicapai

Pembelajaran tematik diartikan sebagai pembelajaran yang disusun untuk mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari kompetensi inti beberapa muatan pelajaran menjadi satu kesatuan dikemas dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna dan siswa akan lebih mudah memahami sebuah konsep, karena hanya berdasarkan dari satu tema untuk beberapa pelajaran yang diajarkan (Indriani, 2015; Irawan, 2016; Mulyadin, 2016).

Implementasi kurikulum merdeka pada model pembelajaran webbed atau model jaringan memiliki potensi besar untuk meningkatkan tumbuh kembang peserta didik.Model pembelajaran tipe webbed merupakan model pembelajaran yang menggabungkan berbagai kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema, kemudian tema yang telah ditentukan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menjadikan pengalaman yang bermakna bagi siswa (Armadi & Astuti, 2018; Marzuki, 2017). Pembelajaran terpadu tipe webbed adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada pola pengorganisasian materi yang terintegrasi dipadukan oleh suatu tema, tema tersebut diambil dan dikembangkan dari luar mata pelajaran tapi sejalan dengan kompetensi dasar dan topiktopik dari mata pelajaran (Armadi & Astuti, 2018; Yusuf & Wulan, 2015). Model tematik sebagai alternatif dari pola organisasi materi yang sudah sangat tua dan lazim digunakan dalam dunia pendidikan. Keberhasilan penerapan model pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh keterterapan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu itu sendiri, hal ini terkait erat dengan pemaknaan konsep terpadu yaitu agar materi pelajaran bisa lebih dimengerti dan lebih bermakna sehingga apa yang dipelajari bisa berintegrasi, menjadi bagian dari diri siswa itu sendiri (Lestari et al., 2017; Sari et al., 2018).


Dalam pembelajaran terpadu, penetapan materi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran khusus yang sudah dikaitkan dengan tema. Dengan demikian, perlu pengetahuan dan pemahaman yang luas berkaitan dengan tema, sejumlah kemampuan hasil belajar yang diturunkan dari kompetensi dasar dan diikat oleh tema, selanjutnya diharapkanakan terjadi transfer of learning (Suharjo & Sutrisno, 2017; Sutrisno, 2015). Oleh karena itu, ketika proses pembelajaran terjadi, jangan sampai kehilangan orientasi pembelajaran. Kemampuan dasar adalah tujuan yang sebenarnya ingin dicapai bukan penguasaan atas temanya. Tema adalah alat bantu konseptual agar materi pelajaran atau kemampuan bisa dicapai secara efektif dan efisien

Trianto  (2010)  menjelaskan  bahwa  webbed memiliki  beberapa  kelebihan  yaitu  dengan menyeleksi  tema  sesuai  dengan  minat  akan  memotivasi  anak  untuk  belajar,  mudah  dilakukan oleh  guru  yang  belumberpengalaman,  memudahkan  perencanaan,  pendekatan  tematik  dapat  memotivasi siswa, dan memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan kegiatan serta isu isu berbeda yang terkait.

Pembelajaran terpadu tipe webbed mampu meningkatkan hasil belajar , ini dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Wali et al., 2020) menyimpulkan bahwa proses pengimplementasian pembelajaran terpadu tipe webbed mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Implikasi penelitian ini selain meningkatkan hasil belajar, juga dapat mengembangkan pemahaman konsep bagi siswa secara lebih menyenangkan dan bermakna, dapat menumbuhkan keterampilan kognitif dan psikomotorik siswa untuk menemukan materi dibalik permainan, menumbuh kembangkan sikap positif siswa selama proses belajar berlangsung baik antar siswa sendiri maupun antara siswa dan guru, serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.(qhy)