Diduga Ada Penggelembungan Suara di Pesisir Bukit, Perbedaan Jumlah Suara Pilgub dan Pilwako Dipertanyakan
Suarakerinci.com, SUNGAIPENUH - Meski Pilwako Sungai Penuh usai digelar, namun berbagai kekeliruan mulai muncul, bahkan berdasarkan Hasil Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), yang diinput Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai Penuh dilaman resmi Pilkada2020.Kpu.go.id yang tercatat telah mencapai 100 persen dilaksanakan.
Namun berdasarkan pantauan, terdapat beberapa kejanggalan terutama di Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, perbedaan signifikan bermunculan, terutama pada hasil Pemilihan Gubernur Jambi maupun hasil Pemilihan Walikota Sungai Penuh.
Seperti diketahui hasil real count situng KPU Pilwako Sungaipenuh telah rampung pada Selasa, 15 Desember 2020 ini. Pasangan Ahmadi Zubir – Alvia Santoni meraih 51,5 persen (28.834) mengalahkan pasangan Fikar Azami – Yos Adrino yang meraih 48,5 persen (27.137).
Sementara hasil Pilgub Jambi, khusus Kota Sungaipenuh hasil real count situng KPU malah belum selesai. Real count Kota Sungaipenuh baru mencapai 92,5 persen. Hanya menyisakan Kecamatan Koto Baru yang real countnya baru mencapai 25 persen.
“Ini yang makin tampak janggal di Kecamatan Koto Baru. Masak penghitungan di Pilwako sudah selesai, malah di Pilgub belum selesai. Ada apa? Makin menguatkan kecurigaan kita,” ujar Musri Nauli.
Musri Nauli mengimbau semua pihak penyelenggara Pilgub Jambi agar bekerja dengan baik, tanpa melakukan kecurangan-kecurangan. “Risikonya tinggi. Ancamannya pidana. Kita harap semua pihak bekerja dengan baik dan benar,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Jon Afrizal, media center Fikar - Yos. Dimana, berdasarkan pemantauan di hasil real count situng KPU Pilwako Sungai Penuh terdapat perbedaan hasil di Pilgub dengan Pilwako, baik suara sah maupun hasil akhir. Jarak perbedaan nya pun mencapai 200 suara lebih.
"Coba lihat di Pesisir Bukit, pantau hasil 9 Desa antara Pilgub dan Pilwako, jauh berbeda. Apalagi di Pilgub, hampir disetiap TPS suara tidak sah banyak yang 0, inikan ganjal," katanya.
"Apalagi dipantau pertiap TPS, semakin tampak ganjalnya," tambahnya.
Dugaan ini diperkuat dengan, kejadian pada hari pemilihan maupun Pleno di Kecamatan Pesisir Bukit. Pasalnya, setiap kali saksi Fikar - Yos protes adanya kejanggalan. Selalu tidak ditanggapi panitia Pemilihan. "Di Pesisir Bukit selama Pemilihan hingga Pleno kita diintimidasi," tegasnya.
Ia berharap, ini menjadi catatan khusus KPU Sungai Penuh maupun Bawaslu.(per)