Breaking News

Hambat Kerja Wartawan, Kabid Pelayanan RSUD MHAT Kerinci Ucapkan Kata Kasar

Suarakerinci.com, KERINCI - Intimidasi pejabat terhadap wartawan kembali terjadi di kabupaten Kerinci, kali ini menimpa Dua orang wartawan yakni Media Cetak dan wartawan media Online Di Kerinci.

Informasi yang diterima kejadian ini terjadi pada Jumat pagi (27/03) saat Kedua wartawan berinisial DD dan AP ini meliput aksi Mogok Kerja Perawat Tenaga Kerja Harian Lepas (TKHL) Rumah Sakit Umun MHA Thalib Kerinci.

Kedua jurnalis ini mengaku mendapat penghinaan dan larangan meliput dan dilarang menaikan berita dari Kabid pelayanan RSUD MHA Thalib Kerinci,
ketika keduanya hendak melakukan konfirmasi terkait aksi mogok kerja yang dilakukan oleh perawat yang ada di RSU MHA Thalib tersebut .

"Ya, Dia (Kabid Pelayanan, red)  melarang meliput dan mengeluarkan kata kata tidak senonoh kepada kami berdua,"ungkap AP wartawan Online di Kerinci.

Dia menceritakan, awalnya dirinya bersama dengan DD meliput aksi mogok kerja para perawat TKHL di rumah sakit milik pemerintah tersebut pada Jumat Pagi. Namun, kabid Pelayanan Nafrizal Jaya melarang keduanya untuk menaikan berita terkait aksi mogok itu.

Ironis Saat keduanya  ingin konfirmasi Kabid Pelayanan RSU MHA Thalib Nafrizal jaya Mengeluarkan kata yang tidak pantas diucapkan seorang pejabat eselon III.

"Dia bilang jangan meliput dan jangan naikan berita,ini gawe kami biar kami selesai kan, Ini sudah naik berita siapo wartawannyo b*ng*k nian,"kata AP menirukan bahasa Kabid Pelayanan.

DD yang merupakan wartawan media Cetak di Provinsi Jambi, menyebutkan bahwa sikap dari Pejabat rumah sakit tersebut telah menghabat Tugas Wartawan.

"Kami dilarang untuk membuat berita ini kan sudah masuk unsur intimidasi, padahal kami dalam melaksanakan tugas kami dilindungi oleh UU,"sebutnya.(per)