Diduga Curi Baterai LPJU, Lima Pemuda Diringkus Polisi
Suarakerinci.com, KERINCI-Diduga melakukan aksi pencurian baterai Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Tenaga surya, Lima pemuda diringkus pihak Kepolisian Sektor Gunung Kerinci.
Tertangkapnya kelima pelaku tersebut, dikarenakan adanya informasi dari warga setempat yang menyampaikan sering lampu jalan padam. Bedasarkan informasi tersebut, anggota segera melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan, menurut Kapolsek Gunung Kerinci IPTU Yudistira kelima pelaku dugaan pencurian baterai lampu di wilayah Siulak Mukai berhasil diamankan. "Iya sekarang masih dalam pemeriksaan terhadap pelaku," ujarnya
Kapolsek mengatakan pelaku dugaan pencurian tersebut anak dibawah umur dan satu pelaku bahkan masih dibangku pelajaran. Pelaku diamankan Rabu dini hari sekira pukul 2.00 WIB. Hingga kemarin sore, Kapolsek belum menyampaikan terkait nama-nama pelaku. Karena rerata masih dibawah umur.
Ditanya soal dijual kemana baterai hasil pencurian itu, Kapolsek bilang pelaku masih dilakukan pemeriksaan. "Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang telah diamankan," kata Kapolsek kepada awak media.
Sedangkan menurut keterangan warga lainnya, pencurian baterau PJU memang banyak terjadi di desa-desa. Di antaranya desa Dusun Baru Siulak, baterai lamppu jalan di deda Air Panas Semurup. "Kita berharap aparat kepolisian bisa mengungkap pelalu. Karena mulai marak pencurian baterai lampu jalan. Besar kemungkinan ada penampungnya," sebutnya.
Sementara itu, Kabid Sarana dan prasarana dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, Rafni Tan mengakui adanya pencurian baterai lampu peneran hala tenaga surya. Bahkan sudah sekitar 10 unit baterai yang hilang diwilayah yang sudah terpasang PJU tenaga surya. "Kita sudah lakukan monitoring ada sekitar 10 unit baterai lah yang hilang," terangnya.
Dikatakannya, pencurian baterai tersebut karena memang ukuran lebih besar, lebih tinggi voltase dari baterai mobil truk. Harganya pun berkisar Rp2-3juta. Upaya Dishub, ia meminta agar masyarakat bersama Kades menjaga dan memelihara secara bersama. Agar tahan lama bebas dari pencurian.
"Umumnya yang hilang baterai tenaga surya yang lama. Jadi pada 2017 kita sudah menyetop pengadaan penerangan tenaga surya. Kita sudah memakai tenaga dari PLN langsung," jelasnya.(oq)