Breaking News

Sungai Tuak Mengancam, Petani Casiavera terpaksa Gigit Jari

Suarakerinci.com, KERINCI-Meski sudah hampir sebulan kejadian banjir di Siulak Deras, namun dampak dari banjir yang menerjang daerah tersebut masih terasa sampai sekarang ini. Karena banjir, hasil hutan berupa casiavera maupun hasil perkebunan lainnya kesulitan untuk diangkut.

Padahal, didaerah tersebut termasuk daerah penghasil casiavera terbesar di Kabupaten Kerinci selama ini. Karena banjir, akses jalan terputus dikarenakan sungai membesar, jembatan lenyap. Dampak terbesarnya yaitu mengakibatkan hasil pertanian sulit diangkut.

Salah seorang warga desa siulak deras mudik, Armandani menyebutkan dampak dari bencana banjir yang menerjang siulakderas pada 27 dan 29 Mei 2016 lalu, sejumlah fasilitas jalan menuju kewilayah perkebunan Siulak Deras mudik menjadi rusak.

"Masyarakat sudah mebcoba bergotong royong untuk membuat jembatan sederhana, disekitar sungai tuak. Tapi hasilnya tidak memadai, karena hanya memanfaatkan kayu alam seadanya,"ungkapnya.

Selaku warga Siulak Deras dan Petani, lanjutnya mengaku prihatin dengan kondisi tersebut, apalagi sampai saat ini belum ada perhatian Pemkab Kerinci untuk membabtu warga membuat fasilitas jembatan.

"Jembatan dibuat dengan gotong royong seadanya, sehingga tidak bisa membantu dalam memperlancar arus jalan dilokasi ini, alhasil hingga sekarang hasil hutan seperti casiavera terbiarkan, dikarenakan jika dipaksakan petani akan merugi mengingat upah angkut yang mahal, kami berharap perhatian Pemkab Kerinci,"harapnya.(oq)