Jadi Icon Wisata Provinsi Jambi, Kerinci Punya Puluhan Kolam Ikan
Suarakerinci.com, KERINCI-Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi Sungai Batang Merao tidak pernah berubah, selain keruh volume air tetap, Ketinggian air bahkan kurang dari 50 meter dari tebing sungai. Tidak heran kondisi tersebut menciptakan ratusan hektar sawah menjadi kolam bahkan dijadikan tempat pemancingan.
Pantauan Suarakerinci.com, terdapat sejumlah kolam buatan alam di wilayah Kabupaten Kerinci, seperti di Pancuran Tiga, di Tanjung Pauh mudik, Tanjung pauh Hilir dan Semerap.
"Kini sawah tidak lagi dimanfaatkan, lahan sawah yang terendam justru dimanfaatkan pemancing,"ungkap Pardi salah seorang warga Tanjung Pauh.
Dikatakannya, meski permasalahan tersebut terlihat simple dan menguntungkan bagi sebagian orang, namun bagi warga selaku pemilik lahan merasakan kerugian yang sangat besar.
"Sebagian besar lahan pertanian yang terendam tersebut merupakan lahan pertanian satu-satunya, tempat warga mencari nafkah,"terangnya.
Sementar itu, Ketua Komisi II DPRD Kerinci, Yuldi Herman mengakui kondisi tersebut, selain karena sungai batang merao, abrasi danau Kerinci juga mengakibatkan lahan sawah terendam dan rusak.
"Kalau terlalu seperti ini alhasil, semua lahan sawah tersebut akan menjadi lubuk. Untuk jangka waktu beberapa bulan kedepan, setelah air surut sulit diolah. Karena tanahnya sudah lapuk dan dalam," sebutnya.
Untuk itu, lanjutnya kedepan kondisi seperti ini harus menjadi perhatian Pemkab Kerinci, terutama Dinas Pertanian Kerinci dalam usaha memikirkan cara mengantisipasi kondisi ini dikemudian harinya.
"Harus ada alternatif nantinya, bangun tebing, normalisasi sungai dan sebagainya. Jangan pikirkan untuk mencetak sawah baru dulu, manfaatkan sawah yang ada,"jelasnya.(oq)