Breaking News

BENARKAH BAHASA GAUL MEMBAWA DAMPAK NEGATIF BAGI PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA?

Oleh: Ria Agustina 
(Mahasiswa Program Doktoral S3-Ilmu Keguruan Bahasa-FBS-Universitas Negeri Padang)

Milenial tumbuh di era di mana teknologi digital mulai berkembang pesat. Mereka adalah generasi yang pertama kali mengalami perkembangan internet, komputer pribadi, ponsel cerdas, media sosial, dan perangkat teknologi lainnya. Karena itu, mereka sering dianggap sangat terampil dalam teknologi. 

Dengan hal itu, maraknya penggunaan bahasa gaul dikalangan pelajar bersumber pada penyebarannya dari berbagai media, seperti televisi, radio, majalah-majalah remaja populer, dan internet. Bahasa gaul remaja merupakan variasi bahasa yang mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan tutur remaja dengan tutur bahasa yang lain. Karakteristik bahasa gaul remaja tampak pada pilihan kosakata, ungkapan, pola, dan strukturnya.
 Keberadaan bahasa gaul tidak perlu diperangi karena sifatnya hanya sementara (temporal). Jika remaja terus dikekang dalam menggunakan bahasa gaul yang menurut mereka merupakan salah satu cara menunjukkan eksistensinya, tidak mustahil akan berakibat fatal, terlebih lagi pada masa tuanya. Namun, yang perlu diperhatikan, penggunaan bahasa gaul harus disesuaikan dengan tempat, situasi, dan siapa lawan bicara kita. Untuk itu, perlu adanya pembiasaan untuk menempatkan diri, dan selalu mematuhi norma-norma bahasa yang berlaku.

Bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial. 

Kemudian bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-katanya diubah-ubah sedemikian rupa, sehingga hanya bisa dimengerti diantara mereka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah-istilah itu berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari. Bahasa gaul adalah bahasa yang mempunyai istilah yang unik, sedangkan defenisi yang kedua diperjelas lagi bahwa yang menggunakan bahasa tersebut adalah para remaja dan bahasa tersebut akan terus berkembang. Adapun faktor-faktor pendukung maraknya bahasa gaul di kalangan remaja, pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dan dampak dari penggunaan bahasa gaul.

Bahasa gaul ini memang akan terus berdatangan seiring berjalannya waktu. Perkembangan bahasa ini tidak dapat dihindari maupun ditolak, akan tetapi dapat diatur dan diarahkan agar tidak melenceng jauh kearah yang dapat melanggar norma maupun sopan santun yang ada ditengah masyarakat.
Maraknya bahasa gaul yang sering diucapkan dalam pergaulan anak muda bekalangan ini menjadi buah bibir di masyarakat seperti kata “Anjay” dan “Anjir”. 

Hal  ini banyak menimbulkan pro dan  kontra dikalangan masyarakat khususnya pihak anak-anak muda. Kata gaul ini menurut mereka bukan sebuah arti makian atau kasar tetapi kata kedekatan mereka atau menganggumi sesuatu. Akan   berbeda   arti   dan   maknanya ketika orang tersebut menggunakan kata ‘anjay’ sebagai kata ganti yang ditujukan bagi orang lain. Bisa saja orang tersebut tidak terima atau sakit hati karena mendapat makian. 

Dari beberapa review berbagai artikel yang saya bacakan terdapat hal yang relevan mengenai maraknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja saat ini baik secara lisan maupun secara tertulis yang dituangkan di media sosial. Hasil artikel ilmiah tersebut yang diteliti oleh Fahmi Nur Fawaid dan kawan-kawan. Dalam artikel tersebut dijelaskan bawa “Bentuk bahasa gaul remaja milenial di media sosial ditemukan pemendekan dua, tiga atau empat huruf pertama dari sebuah kata yang dipendekkan penyebutannya.

 Contohnya kata sapaan ‘bro’ asal kata ‘brother’. Bahasa gaul ini berguna ekspresi rasa keakraban para pemakaiannya”
Kemudian pendapat salah satu dosen Bahasa Indonesia dari UNIMED Buk Anggia mengatakan “Sekarang ini memang sangat banyak bahasa-bahasa gaul bermunculan yang digunakan oleh generasi Z kalau kita telusuri di internet. Jadi untuk melihat fenomena ini terkait isu ataupun kondisi yang berkembang banyaknya bahasa gaul yang ada perspektif negatif dan positifnya menimbulkan dua pandangan kita yang berbeda. 

Kedua tersebut ada dampaknya, dampak positifnya bahasa gaul itu bertambahnya bahasa-bahasa yang ada di Indonesia, seperti Indonesia kaya dengan bahasa daerahnya dan penyerapan bahasa asing. Bentuk bahasa itu untuk penambah khazanah bagi bahasa Indonesia. Jadi, bahasa Indonesia kalau dilihat dari cetakan dulu dalam KBBI awal-awalnya tidak banyak koasakatanya, artinya penambahan kata-kata sehingga menjadi KBBI seperti yang sekarang ini. Itu ada juga di input dari bahasa gaul untuk memperkaya bahasa Indonesia. Jadi bahasa gaul tidak semata-mata kita pandang dari perspektif yang negatifnya saja. 

Kemudian dampak negatifnya bahwa ternyata tidak jarang juga bahasa gaul ini digunakan untuk ‘mengejek’. Memang sengaja diciptakan untuk memplesetkan  kata-kata negatif. Namun Kita lihat juga penggunanaanya sesuai konteksnya kalau mereka menggunakan bahasa itu ada konteksnya dengan mereka sederajat. Artinya  seusia, berteman akrab, jenjang pendidikan yang sama. 

Apabila sebuah kata yang awalnya orang diluar memandang perspektif negatif. Tapi digunakan pada konteks yang tepat dan tidak menimbulkan nilai rasa kasar maka itu sah-sah saja. Namun apabila terus berlaku dan mereka gunkan bahasa itu, takutnya ini menjadi hal yang negatif, misalnya kata ‘anjir’ itu artinya mereka kaget dan mereka spontan menyebutnya.  Jadi kita harus melihat segi positifnya dan harus sesuai konteksnya dan kita sebagai pendidik harus mengingatkan mereka untuk mempergunakan bahasa yang baik”.
Jadi, dengan adanya bahasa gaul muncul pada saat ini itu merupakan kebutuhan ekspresi diri para remaja dan bahkan kaum untuk menunjukkan dirinya di masyarakat. 

Bahasa gaul ini tentu ada dampak positif dan negatif tergantung konteks yang digunakan. Dampak positif  digunakannya bahasa gaul adalah remaja menjadi lebih kreatif. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat pula. 

Dalam pembelajaran bahasa dan penggunaannya, penting untuk memahami bahwa bahasa gaul adalah bagian dari variasi bahasa yang ada. Meskipun memiliki ciri dan karakteristiknya sendiri, penggunaannya perlu disesuaikan dengan konteks dan situasi yang tepat untuk menghindari kesalahpahaman atau ketidaksesuaian sosial. Meskipun bahasa gaul didadasarkan pada penggunaan bahasa informal, penting untuk memastikan bahwa penggunaan bahasa tersebut tetap menghormati etika dan norma sosial. 

Oleh karena itu, penting bagi pengajar dan penutur bahasa untuk menjaga batasan etika dan menghindari penggunaan kata yang tidak sesuai. Kemudian pengajar dan penutur yang lebih berpengalaman dapat membantu dengan memberikan pemahaman tentang tren bahasa gaul terkini atau membagikan sumber daya yang dapat membantu memperbarui pengetahuan bahasa gaul.