Breaking News

Buah Simalakama Galian C Siulak

Suarakerinci.com, KERINCI-Permintaan masyarakat siulak deras mudik agar galian c di Siulak di tutup kini menjadi buah simalakama. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci masih mempertimbangkan penutupan dari galian c tersebut.

Asisten I Setda Kerinci dalam sambutannya menyebutkan bahwa ada beberapa poin tuntutan masyarakat Siulak Mukai, penutupan galian c, pembangunan tebing sungai dan pengalihan arus sungai.

"Semuanya itu permintaan masyarakat siulak mukai yang perlu dibahas,"ungkapnya.

Bupati Kerinci, H Adi Rozal menyebutkan bahwa mulai oktober 2015 untuk pertambangan termasuk galian c sudah jadi wewenang Pemerintah provinsi jambi.

Saat ini, ada dua galian c yang mengurus izin yang dikeluarkan sebelum uu keluar, satu galian c kantongi izin lokasi dan satu izin pelaksanaan.

"Sekarang kewenangannya di Provinsi, kecuali izin lokasi,"sebutnya.

Kondisi ini, lanjutnya membuat Pemkab Kerinci serba salah di satu sisi keberadaan galian c penting untuk material pembangunan di Kerinci.

Namun, di satu sisi mayoritas galian c tidak ikuti peraturan , tentu ini menjadi satu masalah. Karena keberadaannya dapat menghambat arus air, terutama karena material dan sebagainya.

"Yang kita pikirkan sekarang cari solusi, dimana pembangunan tetap berjalan dan penambang tetap sesuai aturan. Bagi yang tidak ikuti aturan kewenangan baru ditindak, namun bukan wewenang Pemkab Kerinci,"jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Febrilla Kusnomdo mengatakan selama ini Respon kegiatan bencana melalui tanggap darat darurat, salah satunya di jalan amblas di talang kemulun, jalan longsor sungai tutung ke mudik masih dalam pengerjaan jurang yang longsor dalam proses pembersihan.

Untuk siulak deras mudik, ruas jalan nasional, merespon kejadian. Bahwa item permintaan sudah dipenuhi, terakhir membuat sungai yang lama digali, dipenuhi pelaksanaan belum bisa dikerjakan.

"Siulak deras mudik bukan galian c, tapi akibat material galian c menutup aliran sungai, masyarakat memanfaatkan material itu. Perlu solusi, seperti Saluran air diperbesar sehingga mengurangi debit air,"terangnya.(oq)